Senin, 04 Juli 2011

Batu II


1.1 Perjalanan  kerumah sakit.

   Di pagi yang cerah seusai memasak RENI ibu dari IHSAN mulai mengendong anak laki-lakinya yang pertama dan bersenandung IHSAN kecil pun mulai tersenyum-senyum dengan lantunan dendang ibunya, di dalam rumah tersebut bukan hanya pasangan ayah dan ibu IHSAN akan tetapi ada ibu SITI dan Bapa Atma yang merupakan saudara kandung dari ENDANG SUTEDJO, di pagi yang cerah seperti biasa ayah dari IHSAN berangkat ke kantor Dinas Pengaturan Lalulintas dan Jalan Raya kota tersebut berpamitan ke isterinya, “Bu saya berangkat ke kantor dulu y? tolong jaga IHSAN Sembari melangkah keluar pintu rumah dan  melemparkan senyuman kepada keluarga kecilnya itu, “ y pa, teriak RENI, ibu dari IHSAN, segeralah RENI masuk kedalam rumah tersebut sembari senyum kearah suaminya itu, IHSAN yang masih berumur 2 tahun itu pun dibiarkan bermain sendiri sedangkan RENI yang merupakan ibu dari IHSAN melakukan kegiatannya sebagai ibu rumah tangga, IHSAN yang masih berumur 2 tahun itupun bermain dibawah ranjang besi(tempat tidur Orang pada jaman dahulu yang terbuat dari Besi tebal), tanpa di sadari IHSAN kecil pun mulai mendekati pisin kecil yang berisi Minyak Tanah(Pada jaman dahulu Minyak Tanah di gunakan untuk obat kerokan yang digunakan untuk mengobati masuk Angin), lama kelamaan dia mulai memegang Pisin kecil tersebut lalu memasukkan minyak tanah kedalam  mulutnya, setelah beberapa menit busa pun keluar dari mulut bayi mungil tersebut, lalu kemudian berteriak-teriak lah dengan suara yang mungilnya itu mbuuuu, mbuuuuuuu, teriak IHSAN kecil, namun suara yang kecil itupun belum mampu didengar oleh ibunya yang berada di Dapur, Pa Atma pun yang sedang membersihkan rumput dihalaman rumah depan pun tersentak kaget, dia berikir sejenak dan dalam hatinya berkata suara apa y, sambil celingak-celinguk kearah kanan dan kiri, dan kemudian ia pun teringat akan sikecil IHSAN dan kemudian dia pun berlari menelusuri suara terebut sesampainya di dalam kamar kemudian dia pun melihat ponakannya yang kecil sudah mengeluarkan busa dari mulutnya, Siti, teriaknya dengan suara yang keras seraya memanggil-manggil isterinya, “ada apa pa? sahut ibu siti dengan RENI ibu IHSAN setelah keduanya tergopoh-gopoh berlarian menemui pa Atma, Astagfirrullahaldzhim dan mereka pun menyebut asma Allah, “ayo kita bawa anak ini ke rumah sakit”, usul pa Atma kepada isteri dan RENI ibu ihsan,” tapi bagaimana Pa rumah sakit dikota ini jaraknya lumayan sangat jauh”, Tanya ibu siti kepada suaminya, “ kita meminta tolong saja, ke Pa Heru tetangga sebelah rumah kita dia kan punya mobil yang cukup untuk empat orang, dan kemudian ibu siti pun berlari keluar rumahnya sambil menuju kearah sebelah rumahnya untuk meminta tolong kepada pa Heru, tetangga sebelah rumahnya, “ Assalam muaalaikum teriak ibu siti sa sambil mengetok-ngetok pun  terjatuh dan sekaleng catpun  menimpa ke kepala Pa Heru yang sama sekali tidak mempunyai rambut, “ haaaaaaaa ”, teriak pa heru dengan kerasnya,
“ Astagfirlllahalladhzim ” sahut bu siti yang juga dengan suara kerasnya, “ tenang bu,” akan cat tembok,  begini pa”  IHSAN dengan nada masih terkejut dia secara tidak sengaja meminum minyak tanah yang ada dibawah tempat tidur dan sekarang kondisinya sedang mengeluarkan busa, begini saja Bu, “ saya mengganti baju saya yang sudah terkena kotor karena tumpahan cat tembok,terus saya mengeluarkan mobil untuk membawa ihsan ke rumah sakit, sebentar y bu, sambil bergegas kedalam sambil mengurus sisa cat tembok yang  masih ada di dalam bajunya dan segera mengambil kunci mobil yang berada di sebelah tempat buku-buku yang ada di lemarinya, dan bergegas pa Heru  mobil sedan DX yang berwarna merah marun, segera Pa HERU dan Bu Siti yang telah lama menunggu menuju kerumah ibu siti yang didalam rumahnya telah menunggu dengan kondisi IHSAN yang masih mengeluarkan busa dari mulutnya dan setelah sampai di depan rumah ibu siti Pa Heru segera mengklakson dan memberi tanda agar bersiap-siap, segera yang berada di dalam rumah berlari menuju mobil yang telah ada di depan rumah mereka, dan mobil tersebut segera berlari menuju kerumah sakit yang terletak di Pusat kota tersebut, setelah sampai di dalam rumah sakit tersebut IHSAN yang berada di gendongan Ibunya beserta   
Ibu SITI dan Pa ATMA pun langsung bergegas menuju ruang ICU.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar